RIBUAN ORANG DITOLAK MANUSIA, TETAPI DIKASIHI ALLAHDibutuhkan waktu delapan tahun sejak kami menabur benih misi di dalam hati mereka, tetapi 18 bulan yang lalu teman kami
Andy dan Val menjawab panggilan Allah untuk pergi ke Thailand Utara, hanya 50 mil jaraknya dari China. Andy berkata bahwa ribuan pengungsi akibat kekerasan di Burma tinggal di dekat situ. Laos yang miskin menutup pintu gerbangnya. Jadi tanpa ada tempat yang bisa ditinggali, tanpa kewarganegaraan, dan tanpa bantuan siapa-siapa, orang-orang ini sangat mudah jatuh ke tangan para penjual manusia. Mereka kelihatannya tahu bahwa tidak ada orang yang menginginkan mereka, tetapi baru-baru ini 10 orang pria dan wanita datang ke gereja dan mendengar bagaimana Allah mengasihi mereka dan peduli dengan mereka, sehingga mereka memberikan diri mereka untuk mengikut Yesus.
SEORANG ANAK DIBAKAR UNTUK MENYEMBUHKAN PENYAKIT KUNINGMitra kami di India,
Daniel bercerita kepada kami tentang pengalaman yang menghancurkan hati dari kunjungan ke beberapa desa miskin, di mana orang-orang masih percaya bahwa penyakit disebabkan oleh roh-roh jahat. Foto di atas menggambarkan seorang anak kecil berusia 5 tahun yang dengan sengaja dibakar untuk menyembuhkan penyakit kuning. Daniel membawanya untuk dirawat di salah satu Rumah Singgahnya, dan menjelaskan kepada orang-orang bahwa hanya dengan mengenal kasih Allah di dalam Yesus Kristus mereka dapat melihat harapan akan kesembuhan. Jutaan orang dari suku-suku yang masih percaya takhayul, masih tetap mempertahankan kepercayaan mereka yang sia-sia.
BERNYANYI DI TENGAH HUJANAnda ingin mendengar mitra dan sahabat kami
Yoppi menyanyikan lagu kontemporer di dalam bahasa Indonesia? Lagunya sangat indah, dan Yoppi menuliskan sendiri syair dan nadanya. Klik di sini untuk mendengarkan lagu Kalvari. Yoppi bercerita bahwa ia baru saja kembali dari mengunjungi sebuah keluarga yang beranggotakan delapan orang, yang tinggal cukup jauh dari rumahnya, diperlukan waktu satu jam dengan sepeda motor. Namun ia segera melupakan udara dingin ketika lima dari anggota keluarga itu menyatakan iman kepada Yesus dan meminta untuk dibaptis, sama seperti yang terjadi di dalam kitab Kisah Para Rasul. Sekarang, lima orang temannya yang lain telah pergi ke Kamboja, dan mereka akan menjadi kontak pertama kami di negara ini.
3000 ORANG HADIR DI NEPALKami telah membagikan minggu lalu bahwa mitra kami di
Nepal, Prem Thapa, pergi untuk mengadakan beberapa pertemuan khusus di akhir pekan. Luar biasanya, ada 3,000 orang yang datang, dan Prem ingin mengucapkan terima kasih untuk setiap orang yang mendoakan acara ini.
PESAWAT MAF MENURUNKAN PARA MISIONARIS KE WILAYAH KANIBAL Kami baru saja mendengar tentang empat teman dari Editor kami di Indonesia, yang kini telah mencapai suku yang hampir tidak dikenal, yaitu suku Hopi Bungkus di Papua. Nama suku itu artinya “Tanpa Pakaian” karena mereka hidup benar-benar telanjang, baik laki-laki maupun perempuan. Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada pilot MAF yang telah mengambil risiko untuk menerbangkan tim ini ke tengah-tengah rimba raya sehingga mereka dapat menghemat 14 hari perjalanan. Armenius telah berhenti dari pekerjaannya sebagai pegawai negeri untuk tinggal dan hidup bersama orang-orang primitif ini dan menggembalakan mereka. Ia baru berusia 24 tahun, dan minggu lalu hutan tersebut menyambutnya dengan malaria. Selama beberapa minggu ke depan keempat orang ini membawa pelayanan kesehatan, makanan dan juga Injil bagi suku Hopi Bungkus, dan bila waktunya tiba untuk pulang, mereka telah diperingatkan untuk menghindari suku sebelahnya yang masih dikenal sebagai kanibal. Kami semua berharap bahwa cuaca cukup baik bagi pesawat kecil untuk membawa mereka pulang.
PERAYAAN NATAL PERTAMA BAGI KAUM MISKIN DI KUBAOrang-orang mulai mempersiapkan segala sesuatu untuk pesta tahunan di mana tamu-tamu kami selalu adalah orang-orang miskin di dunia.
Klik di sini untuk membaca alasannya dan apa yang kami lakukan tahun lalu. Pesta Natal kami yang pertama di tahun 2008 ini akan diadakan di Camaguey, Cuba, di mana Ranledis dan Maria akan mengundang sampai 1000 orang tanggal 27 Desember, tua dan muda. Banyak tamu mereka adalah orang-orang cacat dan orang-orang jalanan. Beberapa lainnya telah kehilangan segalanya ditimpa badai, dan telah 40 mereka bertahan sejak A.S. memberikan sanksi yang tak masuk di akal terhadap mereka.
GEREJA-GEREJA BARU DIBUKA DI DUA BENUA Akhir pekan ini di
Nepal, di bawah bayang-bayang Gunung Everest, mitra kami Prem Thapa mengadakan pertemuan dua hari bagi 4.000 suku tak terjangkau, membagikan pesan Yesus kepada mereka. Di akhir November lima orang terlatih akan diutus untuk membuka gereja-gereja baru di desa-desa tak terjangkau. Di
India, di tengah aniaya yang berat, mitra kami DV terbang 1.600 mil jaraknya ke India Utara, untuk menemui sepuluh pria sebelum mengutus mereka ke penjuru benua selama setahun, guna membuka masing-masing 10 gereja baru. Ini sudah tergenapi di Andhra Pradesh dan di Kerala, di mana seorang pastor sekarang memimpin 14 persekutuan rumah setiap minggunya, dengan sekitar 20 sampai 35 orang di setiap rumah. Sedangkan di Lira-Uganda, mitra kami yang telah berhubungan dengan kami selama 15 tahun, George Purkweri kembali lagi sesudah kelelahan mengunjungi sebagian dari 24 gereja untuk kaum miskin yang telah dibuka tahun lalu.
JARINGAN DUNIA KITAKawat saling berpegangan tangan mengitari lubang-lubang;
Agar tidak mematahkan lingkaran, mereka berpegangan kuat di pinggang sebelah mereka.
Demikianlah bahwa dengan lubang-lubang itu mereka membuat sebuah jaringan.
Tuhan, ada banyak lubang di dalam hidupku.
Ada juga lubang-lubang di dalam kehidupan sesamaku.
Tetapi jika Engkau menghendakinya, kami akan berpegangan tangan
Kami akan saling mengikat erat
Dan bersama-sama kami akan membuat
Jaringan yang baik untuk melingkupi dunia.
ANTAR TEMAN: MEMBUAT KEPUTUSAN YANG BAIK, ITULAH YANG MENENTUKAN Jangan membuat kesalahan yang sama di usia 50 dengan pada waktu Anda berusia 20.
Mintalah hikmat dari Allah. Di mana Anda sekarang ditentukan oleh keputusan yang Anda ambil di masa lalu. Jadi, kunci untuk masa depan yang lebih baik adalah dengan belajar membuat keputusan-keputusan yang lebih baik.
1. Jangan pernah membuat keputusan permanen yang didasari oleh situasi-situasi yang temporer.
2. Jangan biarkan emosi Anda membutakan diri Anda, berdoalah timbanglah segala keadaan dengan hati-hati, buatlah penilaian yang matang.
3. Mintalah nasihat, pelajarilah keahlian yang dimiliki orang lain, jangan terintimidasi oleh keahlian mereka.
4. Ambil waktu untuk mengumpulkan semua fakta, mendaftarkan semua pilihan, dan hasil jangka panjang dari setiap hal yang tampak baik hari ini namun belum tentu baik esok hari.
5. Anda tidak dapat melakukan peperangan di setiap lini dengan berhasil, jadi pilihlah peperangan Anda dengan hati-hati karena beberapa hal tidak perlu dipergumulkan.
6. Realistislah, jangan menyia-nyiakan sumber daya yang paling berharga yang Anda miliki – waktu, dengan melakukan pekerjaan yang tidak Anda kuasai. Berfokuslah pada karunia-karunia yang Anda miliki, sebab di area itulah Anda akan sukses.
7. Izinkanlah diri Anda menghadapi 10% risiko berbuat salah, 50% kemungkinan dikhianati, dan 100% komitmen untuk memercayai Allah sementara Anda bergerak maju.
KAMI MENDENGARKANBagi banyak orang percaya yang terperangkap di dalam kekerasan di
Congo dan Orissa, hari-hari yang menakutkan ini justru memberikan kesempatan untuk melayani selain juga untuk menderita. Tidak banyak yang dapat kami katakan kepada Anda yang telah menyampaikan kepada kami kisah-kisah yang memilukan. Tidak banyak yang dapat kami lakukan dari tempat yang jauh ini, tetapi kami berjanji tidak akan meninggalkan Anda tanpa teman yang mau mendengarkan Anda dan berdoa bagi Anda. Baru-baru ini saya belajar bahwa kata belas kasihan berarti juga “menderita bersama”, bukan memecahkan segala masalah. Belas kasihan berarti langsung pergi ke orang-orang itu dan tempat-tempat di mana penderitaan paling parah terjadi, dan membangun rumah di sana. Belas kasihan Allah adalah total, mutlak dan tanpa syarat, tanpa penundaan. Itu adalah belas kasihan dari mereka yang terus melangkah ke sudut-sudut yang paling dilupakan di dunia ini, dan yang tidak dapat tinggal tenang sepanjang mereka tahu bahwa masih ada manusia dengan air mata.
UGANDA: ULAR DAN DUKUNIni adalah cerita kuno Afrika yang mungkin pernah Anda dengar, namun kisah yang sama kembali terjadi bulan lalu. Mitra kami
George Purkweri pergi bersama rekan-rekannya dari Gereja untuk Kaum Miskin di Barlonyo untuk memberitakan Injil di sebuah desa yang disebut dengan desa Agweng di mana jimat-jimat mengundang roh-roh jahat untuk meneror orang-orang. Sebanyak lima orang anak muda telah mati tahun lalu dipatuk ular besar yang tiba-tiba menghilang ketika para penduduk desa berusaha membunuhnya. Mereka berkata bahwa tahun lalu, satu keluarga menerima seorang dukun dan mengizinkan untuk meninggalkan ular itu untuk perlindungan. George berkata bahwa orang-orang desa sangat cemas mendapat kunjungan orang-orang percaya untuk berdoa di dalam nama Yesus, dan sementara hal itu dilakukan. roh-roh jahat membanting orang-orang ke tanah sebelum mereka dibebaskan. Dan akhirnya, sebanyak 36 orang memutuskan untuk menerima Kristus dan mereka mendirikan Gereja untuk Kaum Miskin yang berikut. Tentang ular itu tidak ada berita lanjutan.
POST MODERNISM, ANCAMAN ATAU PELUANG?
Kemarin malam kami mengadakan suatu pertemuan Kristen post-modern yang sangat eksperimental, yang menganugerahi Trent Vineyard di Inggris dengan suatu kumpulan besar yang terdiri dari ratusan orang muda. Di tempat yang baru saja diperluas dengan dana £4,000,000 kami menggunakan beberapa layar lebar, presentasi video yang kuat dan band yang sangat bagus. Ketika pengunjung masuk, mereka disuguhi sepotong jigsaw yang kemudian dicocokkan ke dalam suatu papan raksasa sebagai bagian dari doa untuk menemukan tempat kami di dalam pelayanan bersama, dan kemudian foto masing-masing orang dipasangkan juga di dalam layar yang besar membentuk kata SATU. Sungguh berkesan, dan sulit untuk disebut sebagai gereja sebagaimana yang kita kenal, tetapi jika dengan cara ini iman kepada Kristus akan disebar di dalam dunia Barat post-modern, maka tidak ada yang perlu kita takutkan.
SUKU YANG JAUH DARI PERADABAN DI PLANET KITAJauh di Papua sana mitra kita Adri yang sebelah matanya tidak dapat lagi melihat, bersama rekannya yang berusia 50 tahun, pastor Abimelekh, hari ini pergi ke dalam hutan untuk melayani selama satu bulan di tengah-tengah suku yang tak terjangkau yang disebut Hopi Bungkus, yang artinya “Tanpa Pakaian”, sebab mereka sama sekali telanjang, baik laki-laki maupun perempuan. Pertama kali Abimelekh mendatangi suku itu, mereka menangkap dan mengikatnya, siap untuk menghukumnya. Namun Tuhan menolongnya sehingga ia dapat menjelaskan maksud kedatangannya. Kita menantikan berita selanjutnya untuk mencari tahu apa yang dapat dilakukan untuk orang-orang Hopi Bungkus ini, namun informasi yang kami dapat, mereka memerlukan obat-obatan dan alat radio komunikasi sebagai prioritas utama.