MENGUBAH PARADIGMA PELAYANAN
“Menjadi Keluarga Misioner”
Adalah ironis bila pelayanan yang dilakukan memiliki motif-motif tertentu,
selain memuliakan nama Tuhan dan melakukan kehendakNya. Kehendak Bapa di surga
adalah mengabarkan Injil yang penuh berita sukacita bagi orang-orang yang belum
mengenal Yesus sebagai Juruselamat pribadi.
Namun di area modern ini seiring perubahan tuntutan jaman, acapkali paradigma
pelayanan yang ada bergeser dari tujuan yang utama tersebut. Seiring melesatnya
konsep materialistik, kadangkala pelayanan-pelayanan yang ada menjadi kebutuhan
sekunder, dan tergantikan oleh kebutuhan materi dalam hal ini uang.
Membaca Warta Jemaat GKK Pusat tanggal 3 Agustus 2008 dengan tema: Jemaat Yang Memberi Untuk Pelayanan; tampaknya kontras sekali dengan apa yang ada dalam
paradigma pelayanan selama ini. Dimana misi yang katanya “MENJADI KELUARGA
MISIONER” seringkali disalahartikan. Seringkali menjadi salah sasaran yang tepat.
Pelayan Tuhan yang mengembangkan sayap untuk menjadi misioner yang tepat, yaitu
pekabaran Injil ke ruang lingkup daerah yang lebih luas seringkali tidak dapat mendapat dukungan dari gereja. Apalagi saat pekabaran Injil yang sudah dikembangkan di suatu daerah tidak mendapatkan keuntungan dan materi yang memuaskan, baik dari persembahan ataupun perpuluhan yang ada.
Sangat ironis dibanding kesungguh-sungguhan jemaat yang sudah dibentuk rela
memberikan segala pelayanan, berupa waktu, uang, tenaga, pikiran yang berkonsentrasi penuh untuk pekerjaan Tuhan. Sungguh ironis bila majelis maupun
pekerja gereja memandang suatu perkabaran dan pengembangan Injil sebagai untung
ataupun rugi.
Kadangkala gereja yang sudah dikembangkan mengalami kerugian, maka induk gereja
hanya memandang sebelah mata akan keberadaan gereja itu.
Ingat!!! Gereja Tuhan adalah gereja! Bukan sebuah sistem perusahaan yang dapat
menghasilkan untung maupun rugi! Persembahan ataupun perpuluhan berapapun adalah
kebutuhan sekunder bukan sebagai kebutuhan primer bagi induk gereja apabila
mengingat paradigma pelayanan yang mula-mula.
Bagaimana bisa menjadi contoh yang baik bagi jemaat, apabila majelis maupun
pengerja Tuhan masih mementingkan materi dalam pelayanannya.
Tuhan Yesus mengajarkan dalam Matius 6:33 yaitu untuk mencari dahulu Kerajaan
Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. Gereja
sebagai tubuh Kristus harus menyadari ini.
Materi memang penting bagi pelayanan Tuhan Yesus, namun menggeser paradigma
pelayanan menjadi suatu objek materi yang harus dikejar adalah tidak benar dan
sudah menciderai Firman Tuhan. Apalagi dilakukan oleh gereja yang menjadi sumber
dari tubuh Kristus.
Dukunglah setiap pengembangan perkabaran Injil yang ada!
Bukanlah dengan berteriak “orang yang berak, kita yang cebokin tahinya!” Karena
masing-masing kita ada bagiannya. Seperti kata Rasul Paulus, orang ada yang
menabur, ada juga orang yang menuai. Hamba Tuhan yang berjalan membentuk sebuah
gereja yang menjadi perkabaran Injil harus didukung, meskipun daerah tersebut
tidak mengembalikan keuntungan dari persembahan dan perpuluhan bagi induk
gereja.
Juga dukung terus dan tetap bergumul untuk daerah-daerah yang memang situasi dan
kondisinya menguras perhatian, tenaga, waktu dan uang. Dikarenakan, sebetulnya
daerah-daerah itu sudah diserahkan oleh Tuhan Yesus kepada kita agar kita dapat
mengabarkan Injil bagi daerah-daerah tersebut.
Mereka yang mengalami keadaan demikian butuh kasih Tuhan. Butuh pemeliharaan
dari kita, sebagai saudara seiman.
Mari! Kita ubah paradigma pelayanan kita, dengan tidak menghitungkan untung rugi
dalam setiap pelayanan apabila mau menjadi keluarga yang misioner. Mau menjadi
pelayan-pelayan bagi misi Tuhan Yesus yang sesungguhnya. Hilangkan objek materi
yang kita kejar dalam pelayanan Tuhan.
Mari! Kita tetap giat melayani, apapun yang terjadi. Apapun yang membuat kita
rugi. Apapun yang menguras uang, tenaga, waktu dan beban pikiran kita bagi
pekerjaan dan pelayanan Tuhan Yesus.
Niscaya, mahkota kemuliaan yang disediakan oleh Tuhan Yesus kelak kita terima.
PASTI!
Senin, 22 September 2008
Label:
artikel rohani
Diposting oleh
KasihKristen
Senin, September 22, 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar 0 komentar: